I Want to be a Major Player in Industry

Sunday, December 19, 2010

Muzakarah Anjakan Dimensi Kehidupan...

 

Pagi ini aku bersama mama hadir ke mahkamah untuk majlis Sulh,sampai di sana aku dan mama menunggu Pegawai bertugas memanggil kami untuk majlis tersebut.....

Kami di panggil masuk ke satu bilik bagi berbincang tentang nafkah yang di tuntut oleh mama.....

Pagi itu mama seakan seorang pemidato,meluahkan segalanya,namun yang mengejutkan aku terlalu sedikit jumlah yang di pinta olehnya..... malah sia sendiri menyatakan kepada pegawai yang bertugas bahawa aku mampu memberikan lebih dari jumlah yang di minta,katanya lagi sebenarnya bukan wang yang akan menyelesaikan segalanya....

Aku hanya berdiam diri tanpa sebutir bicara,sehinggakan pegawai yang menguruskannya,bertanyakan kepadaku berulang kali,mungin aku inggin memperkatakan sesuatu... namun aku terus membisu... hingga pegawai menginggatkan mama,ini bukan sesi kaunseling kata kepada mama.... namun mama terus meluahkan apa yang terbuku di benak hatinya.... biarlah kata hati kecilku..... mungkin dia ingin meluahkan apa yang dirasakan,kepada orang yang tidak kami kenali tetapi seseorang yang bertauliah di dalam bidang ini....

Sekali lagi pegawai tersebut bertanyakan kepada saya..... akhirnya aku memecah kesunyian....

Aku meminta pegawai tersebut mengubah segala tuntutan mama kepada tuntutan yang baru....

Malah dengan rela hati aku menambah jumlah tuntutan tersebut kepada jumlah yang kurasakan sepatutnya diperolehi oleh mereka.... kerana mereka pun bukan siapa anak-anakku jua,biar pun apa yang berlaku kelak.... buat mama juga aku bersetuju untuk memberikan sejumlah nilai dan di masukkan terus kedalam akaunnya pada setiap bulan untuk kegunaannya sendiri,mungkin ini hadiahku buatnya biarpun kelak kami tidak lagi bersama,tanda terima kasihku,kerana menjagaku selama ini,menjaga anak-anak dan keluargaku....

Anak-anak juga akan ku berikan sejumlah nilai pada setiap bulan melalui akaun anak-anakku,akhir sekali aku juga menambah sejumlah nilai pada setiap bulan bagi pengurusan perbelanjaan pelbagai buat setiap anak-anakku...

Pegawai tadi agak terkejut juga,kenapa aku menambah dan memberi lebih daripada apa yang dituntut oleh pihak mama..... kataku biarlah... ini pilihan dan keputusan saya,tanpa dipengaruhi oleh sesiapa..... Malah kataku lagi,biarlah Rumah yang kami bina bersama sejak 16tahun yang lalu diatas sebidang tanah,juga ku berikan kepada mama dengan bersyarat,yakni mereka haruslah tinggal di rumah tersebut,rumah tersebut tidak boleh dirobohkan atau dijual,mungkin rumah tersebut kecil sahaja namun keperitan membinanya suatu ketika dahulu amatku rasai..... bukan berjuta pun nilai,biarpun hanya seringit dua nilainya.... namun menyimpan berjuta kenangan terindah dan suka duka kehidupan ku..... biarlah segalanya ku tinggalkan buat kalian sebagai tanda terima kasihku,kerna menjagaku dan anak-anakku suatu waktu dahulu.....



Aku disini terdiam
Tersentak tanpa kata
Seakan dunia gelap oleh kabut
Seolah cahaya hilang di telannya
Ku mencintai Kalian bukan membenci

Ketika ku coba untuk memahami
Erti cinta Manusia yang sebnarnya
Tapi kenapa hanya Kesedihan
Di penghujung titian yang menjelma

Kini ku coba untuk menganyam kembali sehelai demi sehelai
Buih kehidupan
Ketika untaian itu kian utuh
Kalian hancurkan dengan
Sebuah ilusi tajam

Ku kaku seolah kau tiada rasa
Aku hanya bisa terdiam melihatnya
Pasrah dengan semua
Karma ku mencintai
Buka ,aku yang di cintai

Semoga kalian bahagia
Dengan calaran luka ku ini
Semoga kalian tenang
Dengan pederitaan hati

Sesungguhnya tuhan melihat
Mendengar
Dan mersakan
Apa yg kurasa
Dia tak diam....

Tapi Dia kan selalu mendengar do’a ku
Suatu saat kalian akan mengerti Hakikat yang tersurat
Erti cinta pinjaman Illahi sebenar nya..

No comments:

Post a Comment